Penulis : Beny Pakage (Pokja Agama Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Tengah)
Untuk rayakan 86 tahun (13 Januari) datangnya Misionaris Barat yang sebarkan nilai – nilai ke-Kristenan di pedalaman tanah Papua, kami ulas beberapa pertanyaan yang disampaikan Zakheus Pakage kepada Hoofd Van Poltselyk Bestuure (HPB). HPB, Misi Katholik dan Christian & Missionary Alliance (C&MA) tahun 1957 di Waghete Deiyai sebelum Dia dijebloskan mereka masuk dalam penjara dengan beberapa tuduhan.
Zakheus Pakage, adalah orang Mee yang awalnya ikut Jean Victor De Bruijn, (Intelijen Sekutu) di tahun 1942, pra pendudukan Jepang di New Guinea. Kelompok ini jalan kaki dari Enarotali Paniai ke Danau Bira Mamberamo, selanjutnya pakai pesawat ke Sentani Jayapura, Merauke, Canberra dan selanjutnya sekolah di teologia milik gereja kemah Injil di Makasar 1950.
Dalam perjalanan ini, Zakheus saksikan bagaimana kelompok Oaktre pimpinan Jean Victor De Bruijn bantai 12 orang asli Papua di kampung Unghui, sebuah kampung kecil antara wilayah Mee, Moni, dan Damal Amungme, kemudian saksikan bagaimana kelompok ini kembali bantai sekitar 150 orang di Danau Bira Mamberamo, dengan alasan di serang. Kemudian saat tiba di Canberra 1946 akhir, Zakheus bersama 27 orang Mee’ di bawah Victor De Bruijn kunjungi pabrik senjata dan lihat bagaimana Perempuan Seks Komersial (PSK) Barat jual diri dengan berbusana celana dalam dan bra sambil mabuk.
Awalnya Zakheus percaya bahwa orang barat adalah orang baik yang tidak membunuh sembarang, tidak kenal prostitusi, namun setelah Dia saksikan sendiri apa yang mereka lakukan, kebiasan mereka itu bertentangan dengan nilai – nilai baik yang hidup dalam adat dan budaya orang Mee, sehingga Zakheus sadar orang barat adalah Manusia biasa juga, walau dari sisi etika dan moral dia tempatkan orang Mee sedikit lebih baik.
Di Wakeitey Deiyai, setelah Zakheus Pakage Kembali dan buka kelompok Kristen yang distigma Wegee Bage, dia ditangkap Polisi Belanda yang mayoritas orang Mee, dan paginya sekitar pukul 10,00 WIT dia di adili depan HPB, Misi Katholik dan C&MA.
Dalam sidang terbuka dihalaman HPB Wakeytei ini, (1) Zakheus Pakage dituduh cabut patok antara gereja Katholik dan Kingmi yang dibuat HPB dan Polisi Belanda di Udaugida. (2) Zakheus dituduh sebarkan ajaran sesaat dengan bentuk kelompok Wegee Bage, sehingga merusak dan membuat warga resah.
Tuduhan di atas kuat karena didukung penuh oleh beberapa kepala Suku, Gereja dan HPB sehingga dia di jatuhi hukuman penjara. Namun sebelum jalani hukuman, karena Misionaris selalu mengaku bahwa mereka datang membawah Allah untuk keselamatan manusia dan katakan kepada orang Mee Primitif dan Kanibal, Zakheus Pakage minta waktu untuk bertanya kepeda gereja di depan HPB.
Waktu diberi kesempatan, Zakheus Pakage bertanya kepada Misionaris; (1) Apakah kalian datang membawah Allah atau cara menyembah Allah, kalau kalian datang membawah Allah, engkau telah jadikan Allah sebagai sebuah oknum yang tidak universal. Kami orang Mee percaya, Allah ada di mana – mana, Dia tidak perlu di bawah kemana – mana karena Dia Universal, dan kami percaya dia pengada dan peniada. Karena engkau datang bawah cara menyembah Allah maka, kami juga punya cara menyembah Dia. (2) Engkau katakan kepada Kami orang Mee, primitif dan kanibal, tetapi kenapa waktu kami kecil orang tua ajarkan nilai – nilai Cinta Kasih kepada kami, apakah diantara orang primitif dan kanibal ada nilai – nilai cinta kasih?, kenapa waktu kamu tiba di negeri ini, kami tidak memakan kalian?. (3) Engkau mengaku datang bawah berita keselamatan, tetapi apakah di daerahmu masih ada orang yang lakukan prostitusi, apakah masih ada orang yang kerja di pabrik buat senjata untuk bunuh orang, menjajah dan memperbudak bangsa lain?, apakah di antara mereka itu ada yang sudah selamat, kalau belum, kenapa tidak bagi berita keselamatan itu kepada mereka saja.
Teologi Hitam adalah sebuah teologi yang baru saja di kembangkan oleh para Teolog kulit Hitam di Amerika. Teologi ini mulai topuler sejak James Hal Cone menulis buku yang berjudul “ A Black Theology of Liberation” pada tahun 1970.
Bila kita telusuri kenapa teologi hitam lahir, ada beberapa alasan, (1) bangsa kulit putih lakukan perbudakan yang lama kepada orang kulit hitam sehingga mereka hidup lama dalam penderitaan. (2) politik perbedaan wana kulit di Amerika yang sengsarakan orang kulit hitam. (3) adanya rasisme (4) selama hidup bergereja, para teolog Barat tidak perhatikan penderitaan orang kulit Hitam (5) Teolog Barat dominan kuasai mimbar mimbar gereja, (6) lahir persamaan hidup antara orang kulit putih dan hitam di Amerika, (7) lebih dari itu, teolog kulit hitam menemukan wajah Allah yang yang tidak membedakan orang berdasarkan ras,suku,marga apalagi warna kulit.
Bila kita hubungkan pernyataan Zakhesus Pakage di atas dengan lahirnya Teologi Hitam, (1) Zakheus menilai Misionaris yang datang sebarkan nilai – nilai ke-Kristenan ini lupa padukan nilai keselamatan lokal yang ada. (2) Nilai – nilai lokal distingma misionaris sebagai ajaran sesaat, bahkan orang Mee dinilai mereka sebagai orang kafir, tanpa lakukan inkulturasi untuk memperkaya nilai ke -Kristenan, sesuai dengan spiritual dari cikal bakal lahirnya Gereja Kemah Injil dari gereja Presbetarian.
Alberth Benyamin (AB) Simson dirikan gereja Kemah Injil karena, gereja Presbetarian dan penganutnya masih lihat orang kecil sebagai orang kafir, tidak layak duduk di depan mimbar, mereka dijauhi karena berbagai alasan, Rasis, perbedaan warna kulit, perbedaan pandangan Politik dan Sosial serta Ekonomi. Melihat realita dalam gereja terjadi demikian, AB Simson dirikan gereja baru berupa kemah di lapangan terbuka bagi mereka yang di singkirkan ini agar mereka juga bisa mendengar nilai – nilai ke – Kristenan yang dapat selamatkan mereka melalui Yesus.
Dari apa yang kami tulis ini, sebagai mana teologi hitam lahir karena penderitaan panjang orang hitam yang di akibatkan oleh orang kulit putih, AB Simson juga dirikan gereja kemah injil karena dalam gereja Presbetarian masih ada perlakukan yang tidak wajar kepada orang – orang kecil dengan mereka dijauhi, distingma bodok, kafir, dan disingkirkan dari dalam gereja.
Kemudian dari tulisan ini, lahir pertanyaan kepada kita; kenapa Zakheus Pakage dirikan kelompok Kristen yang distigma sebagai Wegee Bage! apakah karena nilai – nilai keselamatan lokal tidak diinkulturasi gereja Kemah Injil, atau karena misionaris masih tempatkan orang Mee sebagai orang Primif, Kanibial dan bodoh ?
+ There are no comments
Add yours